Kisah Kasih Di Sekolah (part 2)

Setelah pertemuan kami beberapa minggu sebelumnya, aku bertemu kembali dengan Diki di Kota...

Saat ini aku adalah organisator yang menjabat sebagai bagian dapur OPPMA dan tugasku tidak hanya di dapur saja tapi aku juga mempunyai beberapa program kerja lainnya yang kadang mengharuskanku izin keluar pesantren untuk mengurus hal tersebut. Pertemuan kali ini adalah pertemuan yang disengaja, karna memang kami sudah membuat janji sebelumnya untuk bertemu di Kota dan kebetulan aku ada keperluan untuk mencetak kartu makan. Janjian kali ini di sponsori oleh temanku yang kala itu diam-diam membawa handphone dan aku ikut membuka Facebook untuk membuat janji dengan Diki, yaa walaupun sebenarnya aku tahu pesan itu akan tersampaikan atau tidak, tapi akhirnya kita bertemu di pasar, tempat belanja kebutuhan dapur seperti biasa. Kami tidak seberani itu untuk bertemu didepan pasar, kami hanya bisa saling memberi isyarat saja untuk bertemu di tempat lain yang tidak jauh dari pasar dan yaa, kami bertemu di belakang sebuah bangunan dekat rel kereta. Saat itu temanku ulang tahun dan aku menitipkan sebuah kado untuknya kepada Diki dan dia juga memberiku sebuah bingkisan karna memang sudah lewat ultahku tapi aku belum memberinya kado, padahal sebenarnya aku juga ingin memberikan kado untuknya tapi aku malu dan aku memutuskan untuk tidak memberikan kadonya. Kami memutuskan untuk pergi masing-masing, aku menaiki angkot dan mereka menaiki kendaraan lain (sebut saja ngeBM, semacam memberhentikan mobil yang searah dan mau mengangkut mereka), karna mungkin lebih murah dan memang tidak membayar ongkos alias gratis haha. 

Dalam perjalanan ke Kota, aku sempat berpapasan dengan mobil yang mereka tumpangi tapi mungkin tidak terlihat oleh mereka karna memang kami didalam angkot. Aku dan temanku tak langsung pergi ke tempat tujuan, melainkan kami pergi ke warnet terdekat dan tanpa aku ketahui, Diki beserta teman lainnya juga masuk ke warnet itu karna memang katanya warnet disitu adalah langganan santri yang izin keluar dan menyempatkan kesitu. Diki menghampiriku dan mengajakku mengobrol, tapi aku masih canggung dan aku hanya menjawab seperlunya saja karna tak lama kemudian mereka pergi entah kemana. Aku dan temanku juga memutuskan untuk pergi ke toko buku, dimana aku akan memesan kartu makan di salah satu tempat fotocopy disana. Setelah selesai mengurus urusanku, aku mengantar temanku untuk membeli printer, untuk kebutuhan sekretaris. Urusan kami selesai dan sepertinya masih banyak waktu untuk sedikit berkeliling Kota, yaa sekalian menghibur diri dari padatnya kegiatan di pesantren setelah kami menjadi organisator. 

Setelah aku pikir-pikir lagi, mungkin ada baiknya kalau aku memberikan kado ultahnya hari itu juga. Waktu dhuhur tiba dan kami menunggu orang-orang selesai shalat jum'at. Aku sempat mencarinya di sekitar masjid, karna takut kalau dia tidak shalat ditempat itu dan aku bertemu temannya tapi dia tidak sedang bersama Diki. Tak lama setelah itu, aku bertemu dengan Diki tepat di depan Masjid Kota, aku memberikan kado itu yang aku sisipkan kata-kata motivasi untuknya (si motivator banget gaksi aku). Aku hanya ingin memberikan kado itu dan lekas pergi, karna takut akan ada orang lain yang melihat kalau aku bertemu dengan santri putra. Urusan tukar kado selesai, setelah itu aku mengantar temanku ke Rabbani karna ada keperluan yang harus dia beli dan sepulang dari sana, kami tak sengaja melihat mereka sedang makan dan mereka memanggil kami. Kami memutuskan untuk menghampiri mereka masuk dan mengobrol sebentar. Karna waktu sudah sore dan sepertinya kami harus segera pulang agar tidak melebihi batas perizinan. Seperti biasa, kami akan membelikan sesuatu untuk Ustadzah yang sudah memberi kami izin agar kami tidak kena hukuman alias nyogok (ceritanya), yaa walaupun tetap saja kami akan dihukum nantinya jika terlambat sampai di pesantren. 

Sampailah kami di pesantren dan kembali menyibukkan diri dengan kegiatan kami. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Please Don't Give Up!!!

A Journey of Mine

My Luck(🥜) Friends