Kisah Kasih Di Sekolah (part 3)
Yeay, kami bertemu untuk kesekian kalinya..
Pertemuan kali ini antara disengaja atau tidak (entah aku lupa), tapi lagi dan lagi kami bertemu di Pasar tempat biasa bagian dapur berbelanja. Saat itu, aku selesai pulang liburan dari Jogja dan iseng banget beliin dia kaos bergambarkan candi Borobudur gitu karna memang aku berlibur kesana. Aku membeli beberapa kaos untuk aku berikan ke orang-orang terdekatku, salah satunya adalah Diki. Aku bersama dua temanku ikut ke pasar seperti biasa dan aku sengaja membawa kaos itu karna memang aku ingin memberikannya kepada Diki dan satu teman cowoku yang juga sempat meminta untuk dibawakan oleh-oleh, aku memberikan kaos itu karna kebetulan ada sisa satu kaos. Sesampainya di pasar, tanpa rencana ternyata kebetulan dia ikut ke pasar. Katanya sih mau beli kebutuhan untuk warung pelajar, belanja makanan, minuman gitu.
Tentu saja aku tidak langsung memberikan kaos itu, karna harus diam-diam memberi isyarat untuk bisa bertemu tanpa terlihat oleh ustad. Selesai aku mengurus semua belanjaan bagian dapur, aku dan temanku mencari waktu yang tepat untuk bisa bertemu dan memberikan kaosnya. Kami sempat keluar masuk pasar, hanya karna ingin bertemu santri putra dan akhirnya aku bisa memberikan kaos itu tepat sebelum aku kembali ke mobil pick up. Aku memberikan dua kaos pada Diki, satu untuknya dan satu lainnya untuk temanku (sebut saja Agung), sambil aku berbisik kepadanya kalau aku menyisipkan selembar note kata-kata untuknya (biasaa, aku si motivator banget). Aku lupa tulisannya tapi kurang lebih seperti ini "bring your happiness to your family and make them proud of you", terdengar alay tapi tulisan itu hanya berbentuk kata-kata sederhana, bukan surat cinta yang biasanya ditulis teman-temanku kepada doinya di santri putra dan ada panggilan khusus semacam "Aa (panggilan untuk cowo yang lebih tua dalam bahasa sunda)." Sedikit gugup sebenernya, tapi demi memberikan kaos itu yaa mau gimana lagi.
Tak lama setelah itu, kami pun kembali ke pesantren...
Aku buru-buru pergi karna takut dilihat oleh Ustad.
Komentar
Posting Komentar